METROSEKSUAL
Istilah yang dipopulerkan oleh jurnalis Inggris, Mark Simpson ini mengacu pada lelaki yang memiliki sense estetika yang tinggi, sehingga mau mengorbankan uang dan waktunya untuk penampilan alias keindahan fisik dan fesyen, juga gaya hidup.
Jika sebelumnya perilaku semacam ini lebih banyak dimiliki lelaki penyuka sesama jenisnya (entah statistiknya dari mana, tapi yang jelas literatur banyak menulis begitu), lelaki metroseksual justru bisa saja berorientasi heteroseksual. Dengan kata lain, mereka menunjukkan sisi feminin secara penampilan, tanpa harus menjadi keperempuan-perempuanan.
Sesuai akar katanya, metro yang berarti perkotaan, biasanya lelaki metroseksual adalah lelaki muda perkotaan dengan penghasilan cukup sampai tinggi. Maka dari itu mereka mampu merogoh kantongnya untuk belanja di toko-toko terbaik di kotanya, pergi ke klub dan
Istilah yang dipopulerkan oleh jurnalis Inggris, Mark Simpson ini mengacu pada lelaki yang memiliki sense estetika yang tinggi, sehingga mau mengorbankan uang dan waktunya untuk penampilan alias keindahan fisik dan fesyen, juga gaya hidup.
Jika sebelumnya perilaku semacam ini lebih banyak dimiliki lelaki penyuka sesama jenisnya (entah statistiknya dari mana, tapi yang jelas literatur banyak menulis begitu), lelaki metroseksual justru bisa saja berorientasi heteroseksual. Dengan kata lain, mereka menunjukkan sisi feminin secara penampilan, tanpa harus menjadi keperempuan-perempuanan.
Sesuai akar katanya, metro yang berarti perkotaan, biasanya lelaki metroseksual adalah lelaki muda perkotaan dengan penghasilan cukup sampai tinggi. Maka dari itu mereka mampu merogoh kantongnya untuk belanja di toko-toko terbaik di kotanya, pergi ke klub dan